ISO 14001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) yang pada saat ini secara luas menggunakan SML di
dunia, dengan lebih dari 6.000 sertifikasi di Inggris dan 111.000 sertifikasi
di 138 negara seluruh dunia.
ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang
mengkhususkan pada persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan dari SML. Tiga komitmen fundamental mendukung
kebijakan lingkungan untuk pemenuhan persyaratan ISO 14001, termasuk :
Komitmen-komitmen tersebut memberikan panduan perbaikan
kinerja lingkungan secara keseluruhan.
ISO 14001 dapat digunakan sebagai alat bantu; fokus
terhadap pengendalian aspek lingkungan atau arah aktifitas produk dan pelayanan
anda berkenaan dengan pengelolaan lingkungan; sebagai contoh, emisi udara,
tanah, atau air. Organisasi wajib menjelaskan apakah yang mereka akan lakukan,
mengikuti prosedur yang tersedia dan mendokumentasikan upaya-upaya mereka untuk
mendemonstrasikan kesesuaian dan perbaikan. Anda diharapkan menyusun tujuan,
sasaran dan menerapkan program untuk meningkatkan kinerja lingkungan anda yang
mana pada akhirnya akan memberikan manfaat adanya peningkatan keuangan.
Organisasi perlu mengenali hukum yang berlaku, undangundang
yang berkaitan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang berkaitan. Hal-hal
penting tersebut berkaitan untuk mengenali timbulnya peraturan pemerintah
sehingga ukuran tingkat kepatuhan dapat diadopsi dan secara periodik dilakukan
evaluasi untuk memastikan persyaratpersyaratan tersebut dipahami oleh para
karyawan dan dapat diterapkan secara efektif.
Standar ISO 14001 disertai dengan ISO 14004, Sistem
Manajemen Lingkungan – Panduan Umum terhadap prinsip-prinsip, system-sistem dan
dukungan tehnis. Standar ini terdiri dari beberapa bagian, seperti penerapan,
implementasi, pemeliharaan dan peningkatan dari Manajemen Sistem dan
diskusi-diskusi mengenai penggunaan prinsip-prinsip yang berkaitan.
Siapakah yang dapat menggunakan ISO 14001?
Organisasi-organisasi dari berbagai jenis, sektor usaha dan
ukuran dapat meningkatkan kinerja lingkungan mereka melalui implementasi
standar ini.
Apa saja manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 14001?
- Meningkatkan kinerja lingkungan sesuai komitmen manajemen puncak
- Penghematan ongkos dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi energi dan penggunaan air dan minimalisasi buangan
- Mengurangi resiko dari terjadinya polusi dan kondisikondisi lainnya yang berkenaan dengan lingkungan, dan oleh karena itu penghindaran dari ongkos pembersihan yang tidak perlu dan/atau pelaksanaan tindakan dari lembaga-lembaga hukum
- Kesesuaian hukum melalui pengenalan perundangundangan baru dengan kecukupan waktu dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan terkini Mengurangi resiko dari ketidak-sesuaian dengan perundang-undangan dan ongkos-ongkos tuntutan hukum selanjutnya
- Memberikan kesan mendalam pada suatu merek dimana para pelanggan akan memandang organisasi tersebut telah melakukan pengendalian dampak lingkungan yang baik
- Meningkatkan pemusatan tujuan bisnis dan mengkomunikasikan masalah-masalah lingkungan terkini Meningkatkan kemampu-labaan organisasi melalui pengurangan ongkos-ongkos dan meningkatkan kepuasan pelanggan
Bagaimana mendapatkan sertifikasi ISO 14001
- Aplikasi permohonan pendaftaran ISO 14001 dilakukan dengan melengkapi kuestioner SML
- Audit ISO 14001 dilaksanakan oleh NQA. Hal ini terdiri dari dua kunjungan audit utama dengan menggunakan formulir Audit Sertifikasi Awal
- Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien.
- Pemeliharaan sertifikasi ISO 14001 dikonfirmasikan melalui program Audit pengawasan (surveilans) tahunan dan proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 14001 tersebut.
Kebisingan
adalah bunyi yang tidak di inginkan karena tidak sesuai dengan konteks ruang
dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan
manusia. Kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan yang bersumber dari
alat produksi dan atau alat yang pada tingkat tertentu akan menimbulkan
gangguan pendengaran. Kebisingan (Noise) dapat juga diartikan sebagai
sebuah bentuk getaran yang dapat berpindah melalui medium padat, cair dan gas.
(Harris, 1991). Kebisingan adalah produk samping yang tidak diinginkan dari
sebuah lingkungan perindustrian yang tidak hanya mempengaruhi operator mesin
dan kendaraan, tetapi juga penghuni lain tempat dalam gedung tempat mesin
tersebut beroperasi, para penumpang dalam kendaraan dan terutama komunitas
tempat mesin, pabrik, dan kendaraaan tersebut dioperasikan. Peningkatan tingkat
kebisingan yang terus-menerus dari berbagai aktivitas manusia pada lingkungan
industri dapat berujung kepada gangguan kebisingan.
Kebisingan di
lingkungan kerja khususnya pada pabrik pengergajian kayu disebabkan oleh
peralatan-peralatan pabrik yang hamper keseluruhannya merupakan kebisingan yang
kontinyu dengan intensitas yang berbeda, intensitas bising dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu :
· Kebisingan < 85 dBA
· Kebisingan 85-95 dBA
· Kebisingan > 95dBA
Telinga manusia
sebagai suatu komponen penerima dalam pembangkitan suara,yang memiliki
karakteristik tertentu dalam memberikan respons terhadap penerima gelombang
suara yang akan diterimanya nanti. Telingan manusia memiliki struktur mekanik
yang rumit dan komplek dengan karakteristik yang unik. Telinga manusia
berfungsi sebagai penerima dan penerus informasi dari sel-sel indera luar ke
pusat indera. Respons telinga terhadap suara terdiri dari tanggapan terhadap frekuensi,
tanggapan terhadap intensitas suara yang sangat bervariasi seperti misalnya
tanggapan obyektif dan tanggapan subyektif. Tanggapan obyektif dikaitkan dengan
tanggapan manusia terhadap intensitas suara (umumnya untuk suara dengan
intensitas suara yang cukup tinggi) dan tanggapan terhadap frekuensi. Telinga
manusia mampu merespon suara dengan frekuensi antara 20 -20.000 Hz dan tingkat
kebisingan 0 – 140 dBA.
Menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor:Kep 48/MENLH/11/1996,”Kebisingan
di definisikan sebagai masuknya energi suara yang tidak dikehedaki dalam bentuk
kebisingan ke dalam lingkungan sedemikian rupa sehingga mengganggu
peruntukannya”. Dari sudut pandang lingkungan maka kebisingan lingkungan termasuk
kategori pencemaran karena dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan
kesehatan manusia.
Pengaruh kebisingan terhadap manusia
tergantung pada karakteristik fisis, waktu berlangsung dan waktu kejadiannya.
Pendengaran manusia sebagai salah satu indra yang berhubungan dengan komunikasi
(suara). Telinga berfungsi sebagai fonoreseptor yang mampu merespon
suara pada kisaran antara 0 – 140 dBA. Frekuensi yang dapat direspon oleh
telinga manusia antara 20 – 20.000 Hz, dan sangat sensitif pada frekuensi antara
1000 sampai 4000 Hz (Sasongko dkk., 2000).
Ambang batas keamanan yang
direkomendasikan oleh Occupational Safety and Health Admistration (OSHA) dan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. KEP-51/MEN/1999, tentang baku mutu tingkat kebisingan, yaitu
intensitas bising rata-rata tidak lebih dari 85 dB selama 8 jam per hari atau
40 jam per minggu, serta getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak
langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per
detik kuadrat.
Upaya pengendalian kebisingan dilakukan
melalui pengurangan dan pengendalian tingkat kebisingan sumber, pelemahan
intensitas dengan memperhatikan faktor alamiah (jarak, sifat media, meknisme
rambatan dan vegetasi) serta upaya rekayasa (reduksi atau isolasi getaran
sumber, pemasangan penghalang, desain struktur dan pemilihan bahan peredam).
Industri pengergajian kayu yang
menimbulkan kebisingan seharusnya memperhatikan kapan kebisingan terjadi pada
tingkat tertinggi, pada waktu siang ataupun malam hari. Serta juga
menbandingkan kebisingan lingkungan industry pengergajian kayu yang terjadi
pada saat mesin pengergaji kayu dijalankan maupun dimatikan. Kebisingan terjadi
karena ada sumber bising, media penghantar yang berbentuk materi atau udara,
yang mana pekerja yang ada di lingkungan pabrik terkena dampak .
Pengendalian Bising di industry
pengergajian kayu (Industrial Noise Control) dilakukan untuk
menanggulangi bising mesin-mesin serta uasha untuk melindungi para pekerja dari
efek buruk dari paparan bising dan intensitas tinggi. Beberapa teknik
pengendalian yang sering digunakan antara lain dengan ccara menutup sumber
bising (acoustic enclosure), penahan bising (noise shielding) serta
peredam bising (noise lagging). Selain itu pengendalian bising dapat
dilakukan pada sector penting yaitu :
1. Pengendalian pada sumber bising, yaitu
melakukan upaya agar tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh sumber kebisingan
dapat dikurangai ataupun dihilangkan sama sekali. Sebagai contoh usaha yang
dapat dilakukan antara lain menciptakan mesin-mesin dengan tingkat kebisingan
yang dibawah standar kebisingan, menempatkan sumber kebisingan jauh dari
penerima khususnya pada para pekerja, menutupi sumber kebisingan (acoustic
ensclosure).
2. Pengendalian pada medium, yang mana pada
pengendalian ini ada 2 macam medium yaitu udara serta struktur bangunan.
Beberapa usaha pengendalian kebisingan pada medium ini antara lain merancang
penghalang akustik (acoustic barrier),dinding insulasi (insulation
walls)serta memutus jalur getaran melalui pemasangan vibration
absorber.
3.
Pengendalian pada Penerima, yaitu melakukan upaya
perlindungan pada pendengar (manusia) yang terkena paparan bising (noise
exposure) dengan intensitas tinggi dan waktu yang cukup lama. Biasanya pengendalian bising ini
diperlukan pada lingkungan industri atau pabrik bagi para pekerja yang
berhadapan dengan mesin– mesin. Pengendalian bising disini dimaksudkan untuk
melindungi para pekerja dari kemungkinan kerusakan pendengarannya sebagai akibat
dari dosis bising (noise dose) yang diterimanya setiap hari kerja.
Sesuai dengan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia
dipersyaratkan bahwa untuk tempat kerja dengan tingkat bising = 85 dBA, maka
pekerja diharuskan untuk memakai pelindung telinga (ear protector)
seperti misalnya ear plug, ear muff atau kombinasi dari keduanya,
selain mengatur waktu kerja untuk mengurangi dosis bising yang diterimanya
setiap harinya.
0 komentar:
Post a Comment