Tuesday 9 November 2010

LINE BALANCING

Setiap perusahaan akan selalu berorientasi pada keuntungan yang maksimal. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal ini salah satu faktor yang menentukan adfalah adanya proses produksi yang lancar tanpa adanya kemacetan-kemacetan. Hal ini akan tercapai apabila lintasan keseimbangan dalam lantai produksi mempunyai pembebanan yang merata. Terutama untuk perusahaan perakitan, sebab kemacetan di satu stasiun kerja akan mempengaruhi stasiun kerja yang lain dan sebagai akibatnya target produksi perusahaan tidak akan terpenuhi. Untuk mendapatkan Lintasan Keseimbangan (Line Balancing) yang seimbang salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Rank Positional Weighat (RPW), yang merupakan metode heuristik dimana merupakan pernyataan dari pendekatan trial and error. Metode RPW ini akan tergantung dengan bobot fungsi untuk tiap-tiap operasi kerja yang bersumber dari waktu standatr untuk tiap aktifitas kerjanya dengan mengikuti urutan proses produksinya (precedence diagram) (http://digilib.umm.ac.id/go.php?id=jiptumm-gdl-heritage-2002-ayudinapuj-470).

Keseimbangan lini atau dikenal juga dengan istilah Line Balancing merupakan suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan kedalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam suatu lintasan produksi sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu kerja (beban kerja ) yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut. Keterkaitan sejumlah pekerjaan dalam suatu lintasan produksi harus dipertimbangkan dalam menentukan pembagian pekerjaan kedalam masing-masing stasiun kerja.
Hubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut Precedence Diagram atau diagram pendahuluan, sedangkan hubungan itu disebut Precedence Job atau Precedence Network. Dalam suatu perusahaan yang memiliki tipe produksi massa, yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaa produksi memegang peranan yang penting dalam membuat penjadwalan produksi (production schedule) terutama dalam masalah pengaturan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan (http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/line-balancing).

Manfaat lain dari line balancing adalah: - luas lantai terpakai lebih kecil/efisien

- jumlah operator lebih optimal

- waktu penyelesaian produk lebih singkat.

- line terlihat rapi dan nyaman

- mengurangi defect/cacat

- meningkatkan value added ratio (rasio value added)

- mengurangi WIP

Daftar Istilah:

  • Waktu Siklus: Waktu operator dalam menyelesaikan satu putaran dari pekerjaannya, dalam Bahasa Inggris disebut Cycle Time (CT) contoh: Buffing = 14 detik/unit
  • Waktu Taktis: waktu rata-rata dalam menghasilkan produk, disebut Takt Time (TT) satuannya dalam detik (denyut produksi) misal Taktime = 14 detik, artinya setiap 14 detik akan dihasilkan 1 unit produk dari line produksi tersebut.
  • • Line balancing/penyeimbangan lintasan (line): metode untuk memperoleh aliran produksi yang lancar melalui penyeimbangan beban kerja (waktu siklus) antar proses yang ada di line. (/dedi warda, qa/qc dept, http://www.dharmap.com)

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Aries Blog | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top