MEMAAFKAN DENGAN TULUS
Dalam kondisi demikian, sikap memaafkan akan menolong banyak orang menikmati kebahagiaan dalam relasi dan interaksi dengan sesama. Memaafkan adalah kearifan sejati di mana kita dapat mengulurkan tangan terlebih dulu tanpa harus menunggu pernyataan bersalah dari orang yang pernah konflik dengan kita. Memaafkan adalah ketulusan kita untuk memberi senyum kepada orang yang kurang bersahabat. Karena memaafkan adalah sesungguhnya untuk melupakan dan tidak mengingat-ingat apa yang pernah orang lain lakukan kepada kita. Memaafkan adalah sikap menjauhkan diri untuk membuat keseimbangan dan peradilan dengan cara yang sama sebagaimana kita pernah mengalaminya. Memaafkan adalah upaya mengisi lembar-lembar baru dari hari-hari di depan dengan keindahan persahabatan. Memaafkan adalah kemampuan kita mengelola kesakitan menjadi keramahan. Mengubah penderitaan menjadi kebebasan.Dengan memaafkan, kita sedang mengantar diri kita pada kebahagiaan. Ya... kebahagian. Dengan memaafkan, tidak ada lagi rasa kesal dan rasa sakit sekalipun banyak orang menganggap kita orang yang kalah. Memaafkan membuat kita benar-benar menjadi seorang pemenang karena kita mampu mengalahkan diri sendiri demi orang lain.
Mulailah memandang orang yang pernah menyakiti kita dengan mata dan hati yang baru. Pandanglah mereka bukan sebagai orang-orang yang pernah menyakiti kita, tetapi sebagai orang-orang yang membutuhkan pengampunan dan kemurahan dari kita. Pandanglah mereka bukan sebagai orang yang pernah mengkhianati kita, tetapi sebagai orang yang sedang membutuhkan pembelajaran dari kita. Oleh karena itu, berikan pelajaran yang baik pada mereka.
Biarkan tangan kita mengulur lebih dulu sebelum dia sempat menyadari kesalahannya. Biarkan bibir kita tersenyum lebih dulu sebelum dia sempat menjadi malu karena kekeliruannya. Jadikan diri kita tampak terhormat. Tempatkan mereka juga dalam barisan yang sama dan nikmatilah kebahagiaannya.. :)
0 komentar:
Post a Comment