Di daerah BSD sektor 1.3 Kel. Rawa buntu jarang sekali menemui usaha warteg, sebagian besar didominasi oleh warung makan restoran kelas menegah keatas. Salah usaha warteg yang terdapat di daerah tersebut adalah "Warteg Sari". Warteg tersebut menjual berbagai macam makanan dan minuman, misalnya makanan nasi ayam goreng, tempe goreng, telor dadar, ikan mas goreng, sayur asem, sayur nangka, dan lain-lain. Sedangkan untuk minuman yang tersedia adalah es teh manis,es jeruk, minuman suplemen, dan lain-lain. Warteg Sari mempunyai pegawai sebanyak 3 orang, dan masing-masing mempunyai tugas tersendiri.
Lokasi warteg Sari berada di lingkungan warga Rawa Buntu, tidak jauh dengan stasiun Rawa Buntu. Rata-rata pelanggan warteg tersebut adalah tukang ojeg, tukang bangunan, dan lain-lain. Pemilik warteg tersebut adalah bernama Ibu Sari, yang berasal dari kota Tegal. Alasan Ibu sari membuat warteg tersebut adalah karena belum banyak saingannya.
Warteg Sari tersebut mempunyai omset kurang lebih sebesar Rp 1200.000,00 perhari . Pengeluaran yang dilakukan oleh warteg Sari sebesar Rp 750.000,00, pengeluaran tersebut digunakan untuk berbelanja kebutuhan warteg. Sedangkan untuk gaji 3 pegawai sebesar 2.500.000,00 per bulan. Sedangkan pengeluaran bulanan untuk biaya listrik rata-rata adalah 80.000 per bulan.
Peluang bisnis untuk kategori warung makan warteg di daerah sektor 1.3 masih bisa diterima, artinya masih jarang warteg yang berdiri di daerah tersebut. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka makin berpeluang besar untuk berhasil dalam usaha warteg.
Lokasi warteg Sari berada di lingkungan warga Rawa Buntu, tidak jauh dengan stasiun Rawa Buntu. Rata-rata pelanggan warteg tersebut adalah tukang ojeg, tukang bangunan, dan lain-lain. Pemilik warteg tersebut adalah bernama Ibu Sari, yang berasal dari kota Tegal. Alasan Ibu sari membuat warteg tersebut adalah karena belum banyak saingannya.
Warteg Sari tersebut mempunyai omset kurang lebih sebesar Rp 1200.000,00 perhari . Pengeluaran yang dilakukan oleh warteg Sari sebesar Rp 750.000,00, pengeluaran tersebut digunakan untuk berbelanja kebutuhan warteg. Sedangkan untuk gaji 3 pegawai sebesar 2.500.000,00 per bulan. Sedangkan pengeluaran bulanan untuk biaya listrik rata-rata adalah 80.000 per bulan.
Peluang bisnis untuk kategori warung makan warteg di daerah sektor 1.3 masih bisa diterima, artinya masih jarang warteg yang berdiri di daerah tersebut. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka makin berpeluang besar untuk berhasil dalam usaha warteg.
0 komentar:
Post a Comment